Doa adalah salah satu bentuk komunikasi manusia dengan Rabb-nya, yakni Allah Taala. Biasanya kita berdoa kepada Allah untuk memohon atau meminta hal-hal baik, terutama untuk diri kita sendiri mahupun orang lain.

Dan ternyata, jika kita menyelitkan doa-doa terbaik untuk orang lain maka ia akan mendatangkan banyak manfaat untuk kita.

Sebenarnya tak rugi pun seseorang untuk mendoakan kebaikan untuk orang lain, lebih-lebih lagi jika mendoakan dalam diam kerana ia salah satu sebab terkabulnya doa-doa kita.

Selain itu, mendoakan sesama muslim tanpa pengetahuan orangnya termasuk dalam sunnah yang diamalkan oleh para Nabi dan juga orang-orang soleh. Mereka ini gembira jika para pengikutnya mendapat kebaikan sehingga mereka mendoakan saudara sesama muslim selain mendoakan diri mereka sendiri.

Dan ini antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan sesama muslim selain menunjukkan kesempurnaaan iman mereka.

Kisah mendokan orang lain ini banyak terdapat dalam ayat-ayat Al Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Allah Ta’ala berfirman tentang doa Ibrahim -alaihishshalatu wassalam-:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

Allah Ta’ala juga berfirman tentang Nuh -alaihishshalatu wassalam- bahawa dirinya berdoa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapaku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)

Dan juga tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, di mana Baginda diperintahkan dengan ayat:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu’anhu dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim No 4912)

Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam bersabda “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam Diam Doakanlah Orang Lain, Ia Satu Sebab Doa Kita Dimakbulkan Allah

Begitu pun doa tersebut akan mustajab jika orang yang kita doakan tidak mengetahui bahawa dirinya didoakan. Ini kerana sebab mendoakan dalam diam maka akan lebih terjaga keikhlasan doa tersebut.

Sumber: Sindownews

Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama.
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?

KLIK DI SEENI