Jujurnya sesiapa yang pernah menjadi mangsa fitnah, tidak kira ianya golongan selebriti atau biasa, perasaan itu sangat menyakitkan hati. Lebih mendalam apabila kita tidak melakukan perbuatan tersebut tapi masyarakat terlebih dahulu menghukumnya.

Fitnah bukan berlaku hari ini atau tahun-tahun sebelumnya tetapi sejak 1400 tahun dahulu lagi sudah dikisahkan hal ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata:

يَا رَسُول اللَّه، إِنَّ لِي قَرابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوني، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِم وَيُسِيئُونَ إِليَّ، وأَحْلُمُ عنهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ المَلَّ، وَلا يَزَالُ معكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلكَ

“Wahai Rasulullah, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu’” (HR. Muslim)

IKLAN

Sejujurnya memang agak pahit untuk kita memaafkan orang yang menabur fitnah tetapi tahukah, Allah akan memuliakan orang yang memberi maaf.
Ini bersesuaian dengan hadis Muslim.

Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.’ (HR Muslim no 2588).”

Masa yang sama, selepas memaafkan, kita perlu melapangkan hati dan fikiran dan meredhakan semua perbuatan buruk orang kepada kita.

IKLAN

Ini bersesuaian dengan firman Allah SWT yang bermaksud: “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.” (Surah an-Nuur, ayat 22)

Pahit tapi Allah janjikan syurga & jangan bertangguh

IKLAN

Ramai di antara kita yang mungkin berkira-kira dalam memberi maaf kepada orang menabur fitnah dan mengharapkan orang yang menabur fitnah akan dilanda musibah. Namun tahukah, lebih cepat kita memberi maaf, lagi Allah muliakan diri kita malah Rasulullah juga mengajar kita berbuat kebaikan.

Dalam satu sabda Nabi SAW yang bermaksud: “Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada di pihak yang benar atau yang salah, apabila tidak melakukan hal itu (memaafkan), nescaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat).” (Hadis Riwayat al-Hakim)

Nabi yang maksum juga seorang pemaaf dan peristiwa itu dicatat ketika perang Uhud di mana nabi tercedera ketika perang. Saat sahabat mahu mencelakakan golongan kafir Quraisy, Nabi Muhammad menjelaskan dirinya diutus sebagai pendakwah dan penyebar kasih sayang, bukan sebagai tukang laknat.

Jadi, tanyalah iman kita. Kita di mana saat difitnah atau dicederakan? Moga iman kita lebih kuat saat difitnah. Gambar sekadar hiasan.

Isian rohani buat semua peringkat umur, semoga kita KASHOORGA bersama.
Insya-Allah, kita download seeNI sekarang ya?

KLIK DI SEENI